Proses seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK untuk periode 2015-2019 terbuka bagi siapa pun, termasuk pegawai lembaga antirasuah tersebut.
Untuk
itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mendorong
komisioner dan pegawainya mengikuti seleksi calon petinggi lembaga yang
ia pimpin saat ini.
"Saya kira pencalonan (pimpinan KPK) ini
sifatnya terbuka. Siapa pun termasuk para pegawai dan pimpinan KPK yang
memenuhi syarat administrasi saya akan persilakan melamar," ucap Ruki di
Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/6/2015).
Ruki
menuturkan, jika yang mendaftar adalah pegawai atau komisionernya tentu
akan lebih baik, karena sudah hapal kondisi di KPK. Namun jika ada
orang luar bisa lolos seleksi, hal itu adalah poin plus.
"Tentu
saja persyaratan assessment kompetensi dan segala macamnya kita
serahkan ke pansel (Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK). Tapi kalau
orang luar bisa masuk, menurut saya dia punya plus poin," imbuh Ruki.
Sementara
itu juru bicara Pansel Capim KPK, Betti Alisjahbana mengungkapkan
pihaknya telah melakukan upaya jemput bola ke sejumlah instansi,
termasuk KPK. Ia mengaku telah meminta nama-nama yang bisa didorong maju
sebagai kandidat pimpinan lembaga antirasuah itu.
"Kita juga
minta nama dari Pak Ruki siapa yang baik untuk didorong ikut dalam
seleksi. Katanya, Pak Ruki mau pikir-pikir dulu, memikirkan nama yang
diberikan," tandas Betti.
Pansel Capim KPK telah resmi membuka
pendaftaran sejak Jumat 5 Juni pekan lalu. Hingga kemarin sore,
pendaftar baik melalui jalur online maupun sekretariat sudah mencapai 20
orang, 1 di antaranya perempuan.
"Kita mulai hari Jumat
kemudian sampai kemarin sore ada 20 yang sudah mendaftar, 1 orang
perempuan. Hari ini mestinya lebih banyak lagi yang mendaftar," pungkas
juru bicara Pansel Capim KPK tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar